Semarang I (15/5/2023) Meningkatkan pemahaman mahasiswa keperawatan tentang peluang karir internasional merupakan hal yang penting. Menindaklanjuti hal tersebut, pada 15 Mei 2023 program studi D3 Keperawatan Fikkes Unimus menggelar sharing session alumni, menghadirkan dua alumni yang bekerja di Jepang. Bertempat di aula lantai 4 gedung Nursing Research Center, kegiatan yang diikuti mahasiswa semester 4 program studi D3 Keperawatan Fikkes Unimus bertujuan untuk memberikan wawasan dan informasi bagi mahasiswa yang tertarik melanjutkan karir keperawatan di luar negeri, terutama Jepang.

Para alumni yang telah bekerja di Jepang sejak tahun 2020 menjadi narasumber dalam acara tersebut, berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka tentang tantangan dan kesempatan bekerja di negara tersebut. Salah satu narasumber utama adalah Tema Daru Yanuar, AMK, seorang alumni program keperawatan yang telah bekerja di Rumah Sakit di bawah naungan Phoenix Ltd Kobe Jepang, sejak tahun 2020. Tema dalam paparannya menjelaskan proses persiapan, termasuk persyaratan visa kerja dan persiapan bahasa Jepang yang penting. Ia juga berbagi pengalaman adaptasi terhadap budaya dan sistem kerja di Jepang, serta memberikan wawasan tentang tantangan yang dihadapinya dalam praktik keperawatan sehari-hari. Selain itu, Muhammad Naufal, AMK, alumni lainnya, berbagi pengalaman bekerja di pusat perawatan Rumah Sakit Phoenix. Ia menjelaskan tentang perbedaan dalam pendekatan perawatan pasien, etika kerja, dan pentingnya keterampilan adaptasi di lingkungan baru. Muhammad Naufal, AMK juga memberikan saran tentang pentingnya pengembangan diri dan kemampuan berbahasa Jepang.

Dr. Ns. Yunie Armiyati, M.Kep, Sp.KMB, ketua program keperawatan di Universitas Muhammadiyah Semarnag saat membuka acara, mengungkapkan, “Sharing session ini bertujuan untuk memberikan mahasiswa wawasan praktis tentang karir keperawatan di Jepang. Kami berharap mahasiswa dapat memperoleh gambaran yang lebih baik tentang persiapan yang diperlukan dan tantangan yang mungkin mereka temui di masa depan.” Sharing session ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dan bertanya kepada para alumni. Mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang proses persiapan, tantangan, dan peluang yang mungkin mereka hadapi jika ingin bekerja di Jepang setelah lulus.

Sharing session alumni keperawatan ini memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mendapatkan informasi tentang karir keperawatan di Jepang. Melalui pengalaman dan pengetahuan para alumni, mahasiswa dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dan mempertimbangkan peluang bekerja di luar negeri setelah menyelesaikan studi mereka

Semarang  Ι (9/06/2020) Program Studi Keperawatan menggelar Webinar Keperawatan Sesi 2 sekaligus temu alumni virtual. Menggandeng alumni dari berbagai negara kali ini mengambil tajuk “Ngobrol Gayeng Bersama Alumni Keperawatan: Peran Perawat dalam Penanganan Covid-19″.  Webinar dilaksanakan secar online melalui videoconference pada Selasa (09/06/2020) dari aula gedung NRC Unimus dan juga online dari Uni Emirat Arab, USA, Jakarta dan RS Roemani.  Termin satu dimoderatori oleh Ns. M. Nurkharistna Al Jihad, M.Kep (Dosen Keperawatan-Alumni Profesi Ners Unimus tahun 2013). Dialog termin satu menghadirkan keynote speaker Dr. Edy Wuryanto, M.Kep (Anggota  DPR RI- Alumni Akper Muhammadiyah Semarang / D3 Keperawatan Unimus tahun 1990) membawakan topik “Peran DPR RI dalam Pengawasan Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia”. Narasumber kedua adalah   Ns. Heryanto Adi Nugroho, M.Kep, Sp.Kom (Kaprodi Ners-Alumni Akper Muhammadiyah Semarang / alumni D3 Keperawatan Unimus tahun 1988)  menyampaikan materi bertajuk “Strategi Penangan Covid-19 Berbasis Keperawatan Komunitas”. Webinar diikuti oleh ribuan partisipan tak hanya oleh alumni, juga perawat, mahasiswa dari berbagai instansi di berbagai dunia.

Ngobrol gayeng termin kedua adalah sesi berbagi pengalaman alumni dari tiga negara dalam penanganan Covid-19 yang dimoderatori oleh Ns. Adventi Prawulandari, S.Kep (Perawat RSDK-Alumni Profesi Ners Unimus tahun 2019) menghadirkan narasumber dari Amerika, Uni Emirat Arab dan Indonesia. Dikemukakan oleh ketua panitia Ns. Eny Hidayati, M.Kep, SpKep.Jiwa bahwa kegiatan dilaksanakan tak hanya sebagai ajang silaturahim alumni namun juga sebagai media untuk upgrade ilmu tentang penangan Covid-19 di berbagai area. “Harapannya partisipan dapat mengakses sebanyak ilmu dari narasumber dan mengambil manfaat positif dalam penanganan dan pencegahan Covid-19” terangnya.

Sharing pengalaman dibuka oleh Herlina Habib, RN, S.Kep, BSN (Perawat Huntinton Hospital Pasadena Newyork USA-Alumni Akper Muhammadiyah Semarang  tahun 1994/ Prodi D3 Keperawatan dan Alumni S1 Keperawatan Unimus) yang membagi pengalamannya dalam manajemen Covid-19 di USA. Disambung oleh Ns. Adi Nyoto Triprasetya, S.Kep (Perawat ICU RSCM-Alumni Profesi Ners Unimus tahun 2009) yang memaparkan tentang pengalaman manajemen keperawatan pasien Covid-19 di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Obrolan disambung oleh Ns. Siti Wardani, S.Kep (Perawat Ibrahim bin Hammad Hospital UEA-Alumni S1 Keperawatan tahun 2019) dan Ns. Septin Handayani, S.Kep Perawat Ibrahim bin Hammad Hospital UEA-Alumni S1 Keperawatan tahun 2019) yang memaparkan pengalamannya mengelola pasien Covid-19 di Uni Emirat Arab. Sesi berlanjut dengan paparan dari Ns. Nurdian Rahmawati, S.Kep, MPH (Kepala Puskesmas Pandanaran-Alumni D3 Keperawatan dan Profesi Ners Unimus tahun 2017) yang membagi pengalaman pengelolaan Covid-19 di wilayah kerja Komunitas di Puskesmas Pandanaran. Diskusi dilanjutkan oleh  Ns. Ngatno, S.Kep (Perawat RSDK-Alumni Profesi Ners tahun 2020) yang membagi pengalamannya dalam manajemen Covid-19 di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Termin dua ditutup oleh  Ns. Ali Musbikhin, S.Kep (Perawat IGD RS Roemani – Alumni Profesi Ners tahun 2016) yang berbagi informasi tentang pengelolaan pasien Covid-19 di RS Roemani Semarang. Webinar yang berlangsung selama 3,5 jam ditutup dengan diskusi oleh Ns. Adventi.

 

Delapan orang alumni D III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (Fikkes) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) diterima kerja di sejumlah rumah sakit di Jepang. Mereka merupakan gelombang pertama hasil kerjasama (MOU) antara Fikkes Unimus dengan PT Magdy Indonesia  beberapa tahun lalu.

Mereka sejak semester akhir sudah dipersiapkan untuk program kerja di rumah sakit dan klinik di Jepang. Keberangkatan mereka dilepas Rektor  Unimus Prof Dr Masrukhi MPd, para wakil rektor, Dekan Fikkes Dr Ali Rosidi SKM MSi, Kaprodi D III Keperawatan Ns Chanif MNS, dan Sekprodi Ns Pawestri Skep Mkes. Dari 8 alumni, 3 orang berangkat ke Jepang 5 Januari 2020 dan 5 lainnya 25 Februari 2020 sesuai kontrak mereka 3 tahun ke depan.

“Kami bangga perawat dan calon perawat Unimus banyak mendapat kerja ataupun magang kerja ke berbagai negara seperti Korea, Amerika, Timur Tengah dan Jepang. Pengiriman ini bisa sebagai penguatan akreditasi kita selain keuntungan pribadi bagi alumni itu sendiri bisa bekerja di luar negei dengan gaji tinggi. Direncanakan pengiriman alumni keperawatan ke Jepang akan dilanjutkan ke gelombang berikutnya” ujar Dr Ali Rosidi dan Ns Chanif MNS pada acara penglepasan di kampus Unimus, Senin sore (30/12/2019).

Chairman PT Magdy Indonesia Hari Kurniawan didampingi Direktur Eksekutif Internationan Office Relation  (IRO) Unimus Moh Yusuf PhD menyampaikan perusahaannya memberi apresiasi tinggi pada Fikkes Unimus, khususnya pada 8 alumni D III Keperawatan Unimus yang dengan semangat tinggi bisa memenuhi kualifikasi baik dari segi penguasaan bahasa Jepang maupun kompetensi yang dibutuhkan sebagai tenaga kerja di rumah sakit Jepang, negara yang menuntut disiplin dan profesionalisme tinggi di tiap bidang pekerjaan. Setelah mereka selesai kontrak, mereka bisa mengambil uji kompetensi sebagai perawat di Jepang dan bisa melanjutkan bekerja di negeri Sakura.

Senada disampaikan Rektor Unimus Prof Dr Masrukhi MPd. Unimus sangat mengapresiasi Prodi D III Keperawatan dan Fikkes Unimus serta PT Magdy Indonesia yang bisa bekerjasama dan bersinergi berhasil memberangkatkan alumni bekerja ataupun magang keja ke Jepang. Diharapkan adik kelas mereka makin banyak yang bisa mengikuti jejaknya menjadi perawat di berbagai negara serta dari prodi prodi yang lain seperti analis, kesehatan masyarakat, gizi dan lain lain. (Sgi)